Bagi Anda yang Membutuhkan Jasa Lembaga Super Family Consulting...Kami Siap Membantu Permasalahan Anda !!!

tausiyah keluarga super

24 Maret 2009

membangun rumah syurga

Saat kerinduan datang, sesungguhnya anda tengah merindukan suasana rumah
bukan bentuk fisiknya. Karna itu pertahankan terus iklim surgawi dalam rumah tangga anda (UNH)

Ada ungkapan dari Cak Nur (DR. Nurkholis Madjid) yang selalu saya ingat, “Rumah, selain mempunyai bentuk fisik berupa pintu, dinding dan atap, juga memiliki makna psikologis yang –dalam bahasa Inggris- disebut home bukan house. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris tidak ada perkataan go house, tetapi go home artinya pulang.” Ungkapan ini memang tepat menggambarkan suasana rumah, persis yang dikatakan Nabi, “Rumahku adalah syurgaku”. Karena itu dalam pasasi di atas saya nyatakan bahwa saat rindu pulang ke rumah kita tidak merindukan bangunan fisiknya tetapi atmosfir yang ada di dalamnya.

Suatu hari saya diundang oleh sebuah keluarga untuk memberi advis dalam konflik rumah tangga yang mereka alami. Saat tiba di rumahnya saya tercengang melihat kemewahan rumah itu, lumayan besar nan megah, tapi yang membuat saya lebih terpana adalah ungkapan sang istri yang berkata kepada saya, “Pak, tinggal di rumah ini bagi saya bagaikan di neraka, panas!!!” Waw, saya terhenyak, aneh di luar sana banyak orang konflik karena uang belanja dan tempat tinggal yang kurang laik, tapi ini sungguh dahsyat, rumah mentereng kok kaya di neraka. Usai penasehatan saya kembali ke rumah dan saat melintas

LET'S GO TO MECCA!

15 Maret 2009

BELAJAR DARI KESALAHAN

Rasulullah SAW pernah mengingatkan seorang muslim untuk tidak terjatuh dua kali ke dalam lubang yang sama. pesan ini tentu sangat dalam dan meaningfull. setidaknya kita diharapkan menjadi pribadi-pribadi yang mau belajar dari pengalaman. ada kalanya pengalaman berbuat kesalahan tidak mudah dicerna, karena itu perlu beberapa langkah yang harus kita lakukan.

Pertama, Berdamailah dengan keadaan, yakni menerima dengan sadar jenis kesalahan yang kita lakukan, tanyakan kepada hati kita, apakah ada kegelisahan saat kita melakukannya. dulu, sahabat pernah bertanya kepada Rasul tentang dosa, dan Nabi menjawab bahwa dosa adalah apa yang membuat hati gelisah, nabi pun menyarankan untuk meminta fatwa kepada hati. bagian ini sangat penting, mengingat banyak orang yang telah melakukan kesalahan tidak siap untuk mengakuinya sebagai kesalahan, yang sering terjadi justru membuat alasan (excuse) mengapa mereka melakukan hal itu, atau dengan cara membenarkan tindakannya (justifikasi) atau -ini yang paling parah- menyalahkan orang lain dan menunjuknya sebagai kambing hitam (blaming). so, berdamailah dengan hati, perasaan, pikiran dan keadaan Anda.

Kedua, Menyesal terhadap apa yang sudah dilakukan. Ya, penyesalan memang selalu datang terlambat, tapi itu jauh lebih baik ketimbang tidak sama sekali. rasa sesal adalah karunia Tuhan Yang Maha Sayang kepada kita, bisa dibayangkan bila rasa sesal terhadap kesalahan tidak muncul dari nurani kita, pasti akan bertumpuk kesalahan setinggi gunung. karena itu saya ingin berbagi kepada Anda, pada detik pertama anda menyesal akan kesalahan, segeralah berterima kasihlah kepada Allah, karena Dia masih sayang kepada Anda. Jangan larut dalam gelimang kesalahan apalagi sampai menikmatinya.

Ketiga, Buatlah komitmen untuk tidak mengulang kembali kesalahan yang pernah Anda lakukan. ini semacam janji kepada hati untuk meraih ketenangan, karena gelisah yang pernah kita rasakan, adalah pertanda kesalahan yang kita lakukan. so, ajaklah hati kita berfikir untuk menggandakan ketenangan, komitmen untuk tidak mengulang lagi kesalahan yang pernah kita buat akan efektif membimbing gerak kita menjadi lebih positif, karena gerak tubuh ini sangat dipengaruhi oleh hati. bila baik dan tenang hati maka gerakpun akan menjadi lebih positif, tapi bila hati kita penuh gelisah, biasanya gerak akan cenderung negatif.

Tiga langkah ini haruslah disempurnakan dengan langkah terakhir yaitu mebayar costnya. lho kok pakai bayar cost segala? Ya, cost disini adalah biaya kesalahan yang harus ditebus. Bila kesalahan yang kita lakukan urusannya berhubungan dengan Allah, bayarlah dengan taubat, ucapkanlah istighfar, sentuhlah dan getarkan 'Arsy agar Allah mengampuni Anda, yakinlah Allah pasti mengampuni kesalahan kita, karena rahmat dan ampunanNya sangat luas lebih luas dari kesalahan yang pernah kita lakukan.

Cost berikutnya adalah bila kesalahan Anda berurusan dengan manusia, bayarlah dengan meminta maaf kepadanya, karena bila Anda tidak mendapatkan maafnya, kegelisahan itu tidak akan pernah hilang, kalaupun sesekali anda melupakan kesalahan dan kemudian Anda bilang "sekarang sudah tenang!", itu hanya sementara saja, suatu saat nanti pasti akan hadir kembali, jadi jangan sungkan untuk meminta maaf kepada mereka.

Nah, yang berikut ini tidak kalah pentingnya, bila kesalahan yang Anda lakukan adalah mengambil barang orang lain, jangan lupa untuk mengembalikannya, karena seorang pencuri motor tidak akan diterima taubatnya, bila sambil dia bertaubat sambil menggunakan motornya untuk beraktifitas.

Oke, semoga bermanfaat untuk kita semua, salam persaudaraan menuju kehidupan yang lebih baik.
UNH
www.keluargasuper.com